Sering sekali sapaan ini saya terima apabila sedang bercengkrama dengan keluarga besar ataupun pada acara adat. Misalnya pada pesta adat, pernikahan, hari raya dan acara acara lainnya di suku adat semende.
Pada saat acara arisan keluarga kali ini kembali teringat dan terbuka lagi lembar tata krama di adat semende, terutama untuk menyebut nama orang yang lebih dewasa atau lebih tua. hal ini berhubungan dengan adat istiadat yang sangat tidak dianjurkan dengan menyebut nama langsung kepada yang lebih dewasa atau yang lebih hormati. tata krama tersebut dianggap tidak sopan jika terjadi di adat suku semende. Tata krama ini pastinya masih sangat dipegang di desa-desa suku semende. akan tetapi untuk anak muda yang sudah lahir atau besar di kota, tata krama ini sudah.mulai pudar. Alhamdulillah saya masih ingat ajaran yang diterapkan dari tersebut, baik oleh Orang tua atau kakek nenek.
Contoh dalam penyebutan ini misalnya : Nama seorang paman adalah Baharudin, paman ini mempunyai anak perempuan dengan nama Lamah, jadi saya tidak boleh memanggil langsung nama paman dengan sebutan paman Baharudin. akan tetapi harus dengan sapaan "mamanda ghumah Lamah". hal ini agak canggung jika disamakan dengan bahasa Indonesia atau tata krama nasional. Hal ini adalah salah satu kekayaan khasanah budaya yang sudah turun temurun dari.nenek moyang. sebagai generasi muda harus selalu dijaga dan dilestarikan untuk anak muda.
Demikian artikel tentang Sapaan Hormat Untuk yang Lebih Tua di Suku Semende ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Sapaan Hormat Untuk yang Lebih Tua di Suku Semende ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya!